Momentum pemulihan China berlanjut

2 Maret, 2023

Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah dibayangi imbal hasil US Treasury yang mendekati level 4% seiring dengan meningkatnya ekspektasi The Fed dapat mempertahankan kebijakan agresif. Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan suku bunga dapat naik di atas 5% untuk memastikan inflasi tidak melonjak seperti periode 1970an. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.47% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 3.92% ke 3.99%. Data ekonomi yang dirilis adalah PMI manufaktur (Feb) turun ke 47.3 dari sebelumnya 47.8, dan ISM manufacturing (Feb) naik dari 47.4 ke 47.7.

Asia – Pasar saham kawasan Asia menguat merespons data ekonomi China yang lebih baik dari ekspektasi, mengindikasikan momentum pemulihan ekonomi yang terus terjadi. PMI manufaktur China (Feb) naik ke 52.6 yang merupakan level tertinggi sejak 2012. Sektor jasa juga menunjukkan penguatan dengan PMI non-manufaktur China (Feb) naik ke 56.3 dari sebelumnya 54.4. Pasar menantikan kongres partai politik China di 5 Maret 2023 yang diharapkan dapat memaparkan target pertumbuhan ekonomi tinggi dan adanya potensi stimulus. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific menguat 1.38%.

Indonesia – Inflasi bulan Februari di level 0.16% MoM/5.47% YoY lebih tinggi dari ekspektasi 0.13% MoM/5.42% YoY didorong oleh harga pangan. Sementara itu inflasi inti turun ke 3.09% YoY dari sebelumnya 3.27%. IHSG ditutup naik 0.02% dengan sektor transportasi mencatat kinerja tertinggi, sementara sektor energi melemah terdalam. Investor asing membukukan pembelian bersih IDR848 miliar di pasar saham. Pasar obligasi ditutup turun 0.07% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.89% ke 6.86%.