31 Oktober 2025
 
 Global
Pasar saham AS melemah tidak seragam (S&P -0.99%, Nasdaq -1.57%,  DJIA - 0.23%) seiring pasar mencerna komentar The Fed mengenai arah kebijakan suku bunga di bulan Desember. Selain itu, indeks saham teknologi melemah setelah rilis kuartalan dari Meta & Microsoft menunjukkan belanja terkait AI dari kedua perusahaan tersebut melonjak besar (total digabung USD78 miliar, naik 90% YoY) membuat pasar mempertanyakan potensi 'AI bubble' ke depannya.  Sementara itu,  kesepakatan dagang untuk 1 tahun ke depan antara AS - China juga tidak terlalu positif disambut pasar, karena tidak menyelesaikan masalah struktural ketidakseimbangan perdagangan, namun dianggap hanya penundaan sementara dan hanya memperbaiki friksi-friksi yang dipicu oleh AS sendiri di awal tahun ini. 
 Asia
 Sejalan dengan AS, pasar Asia juga cenderung lesu mencerna komentar terakhir The Fed, sementara kesepakatan AS - China juga tidak mampu mengangkat sentimen, karena sudah di ekspektasi sebelumnya. MSCI Asia Pacific -0.54%. Di lain pihak, kesepakatan perdagangan AS - Korea Selatan dianggap lebih konklusif dibandingkan dengan kesepakatan AS - China, membuat saham-saham teknologi Korea menguat, terutama ditambah berita profitabilitas kuartalan divisi semikonduktor Samsung yang lebih tinggi 80% dari prediksi.
 Indonesia
 Berbalik arah dibandingkan sehari sebelumnya, LQ45 ditutup flat -0.03%. Sementara itu  IHSG masih menguat +0.22%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR784 miliar. Seiring kenaikan imbal hasil UST 2bps ke 4.10%, imbal hasil SBN10Y juga terbawa naik 4bps ke 6.05% dibandingkan sehari sebelumnya. Rupiah melemah -0.13% ke level 16640 per Dolar AS.

31 Oktober 2025
 
 Global
Pasar saham AS melemah tidak seragam (S&P -0.99%, Nasdaq -1.57%,  DJIA - 0.23%) seiring pasar mencerna komentar The Fed mengenai arah kebijakan suku bunga di bulan Desember. Selain itu, indeks saham teknologi melemah setelah rilis kuartalan dari Meta & Microsoft menunjukkan belanja terkait AI dari kedua perusahaan tersebut melonjak besar (total digabung USD78 miliar, naik 90% YoY) membuat pasar mempertanyakan potensi 'AI bubble' ke depannya.  Sementara itu,  kesepakatan dagang untuk 1 tahun ke depan antara AS - China juga tidak terlalu positif disambut pasar, karena tidak menyelesaikan masalah struktural ketidakseimbangan perdagangan, namun dianggap hanya penundaan sementara dan hanya memperbaiki friksi-friksi yang dipicu oleh AS sendiri di awal tahun ini. 
 Asia
 Sejalan dengan AS, pasar Asia juga cenderung lesu mencerna komentar terakhir The Fed, sementara kesepakatan AS - China juga tidak mampu mengangkat sentimen, karena sudah di ekspektasi sebelumnya. MSCI Asia Pacific -0.54%. Di lain pihak, kesepakatan perdagangan AS - Korea Selatan dianggap lebih konklusif dibandingkan dengan kesepakatan AS - China, membuat saham-saham teknologi Korea menguat, terutama ditambah berita profitabilitas kuartalan divisi semikonduktor Samsung yang lebih tinggi 80% dari prediksi.
 Indonesia
 Berbalik arah dibandingkan sehari sebelumnya, LQ45 ditutup flat -0.03%. Sementara itu  IHSG masih menguat +0.22%. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR784 miliar. Seiring kenaikan imbal hasil UST 2bps ke 4.10%, imbal hasil SBN10Y juga terbawa naik 4bps ke 6.05% dibandingkan sehari sebelumnya. Rupiah melemah -0.13% ke level 16640 per Dolar AS.

IDB: Sinyal tentatif potensi penurunan suku bunga The Fed di Desember
Investment Daily Bread
IDB: Menantikan keputusan rapat FOMC The Fed
Investment Daily Bread
IDB: MSCI meninjau ulang perhitungan free float saham Indonesia
Investment Daily Bread