Skip to main content
Back

Kekhawatiran suku bunga dan kenaikan harga minyak dunia membayangi pasar

11 September, 2023

​Pekan lalu​

 

Kenaikan harga minyak dunia dan kekhawatiran bahwa ekonomi AS yang kuat akan mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama menekan bursa saham Amerika Serikat, dalam sepekan S&P 500 turun 1.29%, Dow Jones turun 0.75% dan Nasdaq turun 1.93%. Kabar OPEC+ akan melanjutkan pembatasan produksi hingga akhir tahun mendorong kenaikan lebih lanjut pada harga minyak Brent yang mencapai level USD90 per barel yang merupakan level tertinggi sejak November 2022. Meningkatnya ketegangan AS – China mengenai teknologi turut membayangi pasar. Pemerintah China dikabarkan akan memperluas larangan penggunaan iPhone di departemen dan lembaga yang didukung pemerintah dan perusahaan negara. Sementara pemerintah AS dilaporkan memulai penyelidikan resmi terhadap chip canggih buatan China yang digunakan dalam ponsel terbaru Huawei Technologies. Data ekonomi yang dirilis adalah ISM Services (Aug) naik ke 54.5 dari sebelumnya 52.7 dan klaim pengangguran turun ke 216 ribu dari sebelumnya 229 ribu. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup naik ke level 4.26% dari penutupan pekan sebelumnya 4.17%. 

 

Sentimen negatif dari pasar global turut membebani bursa saham Asia, MSCI Asia Pacific mencatatkan penurunan mingguan sebesar 1.01%. Dikabarkan bahwa penjualan rumah di kota besar seperti Beijing dan Shanghai tumbuh mencapai 100% di akhir pekan lalu merespons pelonggaran kriteria kredit properti. Sebelumnya Pemerintah China melonggarkan kriteria kredit properti dengan menurunkan uang muka dan melonggarkan kriteria untuk kredit rumah pertama. Data ekspor China (Aug) -8.8% YoY lebih baik dari ekspektasi -9.0% yang meningkatkan harapan terdapat perbaikan permintaan global, sementara impor (Aug) -7.3% YoY juga lebih baik dari ekspektasi -9.0%.

 

Sejalan dengan pelemahan bursa saham global, IHSG melemah 0.76% sementara BINDO melemah 0.20% pekan lalu. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih mingguan senilai IDR1.60 triliun. Meningkatnya optimisme keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan mendorong Indeks Keyakinan Konsumen (Aug) naik menjadi 125.2 dari bulan sebelumnya 123.5. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun ditutup naik menjadi 6.55% dari penutupan pekan sebelumnya 6.38%. 


Pekan ini

Rilis data inflasi AS pekan ini akan menjadi perhatian pasar, CPI (Aug) diperkirakan naik menjadi 3.6% YoY dari bulan sebelumnya 3.2%, sementara Core CPI (Aug) diperkirakan turun menjadi 4.3% YoY dari bulan sebelumnya 4.7%. Sementara dari Indonesia neraca perdagangan (Aug) diperkirakan akan mengalami peningkatan surplus menjadi USD1.50 miliar dari bulan sebelumnya USD1.31 miliar.  

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

  • IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua


Pekan ini

Rilis data inflasi AS pekan ini akan menjadi perhatian pasar, CPI (Aug) diperkirakan naik menjadi 3.6% YoY dari bulan sebelumnya 3.2%, sementara Core CPI (Aug) diperkirakan turun menjadi 4.3% YoY dari bulan sebelumnya 4.7%. Sementara dari Indonesia neraca perdagangan (Aug) diperkirakan akan mengalami peningkatan surplus menjadi USD1.50 miliar dari bulan sebelumnya USD1.31 miliar. . 

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more