Kekhawatiran industri perbankan menyebabkan gejolak di pasar saham global

20 Maret, 2023

​

​Pekan lalu​

Bursa saham Amerika Serikat kembali bergejolak di tengah kekhawatiran kesehatan industri perbankan, namun langkah pemerintah, bank sentral, serta lembaga pengawasan keuangan yang sigap berkoordinasi untuk mencegah dampak penularan ke sistem finansial menopang sentimen. Selama sepekan S&P 500 naik 1.43%, Dow Jones turun 0.15% dan Nasdaq naik 4.41%. Kekhawatiran risiko penularan pada sektor perbankan menyebabkan pelaku pasar menilai ulang prospek suku bunga The Fed, suku bunga puncak diperkirakan turun menjadi 4.85%. Rilis data inflasi Februari menunjukkan inflasi umum tumbuh 6.0% YoY lebih rendah dari periode sebelumnya 6.4%, sementara inflasi inti tumbuh 5.5% YoY vs periode sebelumnya 5.6%. Imbal hasil UST 10 tahun ditutup turun menjadi 3.42% dari penutupan pekan sebelumnya 3.69%. Sesuai ekspektasi bank sentral Eropa menaikkan suku bunga acuan 50bps menjadi 3.0%. 

Volatilitas pasar saham kawasan Asia meningkat dibayangi kekhawatiran di sektor perbankan Eropa, selama sepekan MSCI Asia Pacific turun 0.22%. Data ekonomi yang dirilis China adalah penjualan ritel dan hasil industri naik dalam dua bulan pertama di tahun ini, masing-masing tumbuh sebesar 3.5% dan 2.4% YoY. Bank sentral China mengumumkan pemotongan tak terduga pada rasio cadangan simpanan untuk memastikan kecukupan likuiditas dalam sistem perbankan, Reserve Requirement turun menjadi 10.75% dari 11.00%. 

Sesuai konsensus pasar Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di 5.75%. Selain mengindikasikan tingkat suku bunga cukup untuk menjaga inflasi, BI juga mengasumsikan puncak suku bunga The Fed di 5.5% dan pergerakan suku bunga BI tidak perlu naik selaras dengan The Fed. Neraca perdagangan (Feb) mencatatkan surplus lebih tinggi dibandingkan estimasi dan bulan sebelumnya sebesar USD5.48 miliar. Ekspor tumbuh 4.51% YoY dan impor turun 4.32% YoY. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan mengatakan kalau penutupan SVB diperkirakan tidak berdampak langsung terhadap perbankan Indonesia yang tidak memiliki hubungan bisnis, facility line, serta investasi pada produk sekuritisasi SVB. Berbeda dengan SVB dan perbankan di AS, bank di Indonesia tidak memberi kredit dan investasi kepada start-up serta kripto. IHSG melemah di minggu keempat sebesar 1.29%, sementara BINDO rebound 0.39%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih mingguan senilai IDR272.6 miliar.