Inflasi Mei tumbuh 4% YoY

6 Juni, 2023

Global – Bursa saham Amerika Serikat melemah karena penguatan saham teknologi memudar; S&P 500 turun 0.20%, Dow Jones turun 0.59% dan Nasdaq turun 0.09%. Antisipasi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve mendorong penguatan pasar saham AS di tahun ini. Bank sentral memasuki periode blackout menjelang pertemuan 13-14 Juni, sebagian besar pelaku pasar memperkirakan The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga. ISM Services Index (May) turun menjadi 50.3 dari bulan sebelumnya 51.9. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.68%. 

Asia – Bursa saham Asia melanjutkan penguatannya dipimpin oleh pasar saham Jepang seiring meredanya kekhawatiran resesi global dan potensi jeda pada kenaikan suku bunga The Fed, MSCI Asia Pacific naik 0.76%. China Caixin PMI Services (May) naik menjadi 57.1 dari bulan sebelumnya 56.4. 

Indonesia – Inflasi bulan Mei kembali ke kisaran sasaran lebih cepat dari perkiraan, sebelumnya Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan kembali ke kisaran sasaran pada kuartal III atau paling cepat pada Agustus 2023. Inflasi umum tumbuh 0.09% MoM dan 4.00% YoY, sementara inflasi inti tumbuh 2.66% YoY. IHSG ditutup flat dan BINDO menguat 0.13%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR723.70 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik menjadi 6.38%.