Inflasi domestik lebih baik dari ekspektasi

2 Desember 2022

Global – Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif menantikan rilis data tenaga kerja nonfarm payroll di hari Jumat. Konsensus pasar memperkirakan nonfarm payroll turun ke 200 ribu dari sebelumnya 261 ribu. Sementara itu data ISM manufacturing AS turun ke 49 di November dari sebelumnya 50.2, yang merupakan kontraksi pertama sejak Mei 2020. Sementara itu data PCE AS turun di Oktober ke level 0.3% MoM/6.0% YoY dan core PCE juga turun ke level 0.2% MoM/5.0% YoY yang selaras dengan data inflasi sebelumnya yang menurun. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.09% dan imbal hasil UST 10Y turun dari 3.60% menjadi 3.50%.

Asia – Pasar saham kawasan Asia menguat didukung optimisme pasar terhadap potensi relaksasi kebijakan Covid Zero China dan juga potensi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih moderat. Mayoritas pasar saham kawasan Asia menguat, sehingga indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 1.84%. Sementara itu PMI manufaktur China tetap berada di zona kontraksi di November pada 49.4, sedikit naik dari bulan sebelumnya 49.2.

Indonesia – Inflasi bulan November pada level 0.09% MoM/5.42% YoY, lebih rendah dari ekspektasi pasar 0.17% MoM/5.50% YoY. Inflasi inti juga turun ke 3.30% YoY, lebih rendah dari ekspektasi 3.42%. Angka inflasi yang lebih baik dari ekspektasi mendorong imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.93% ke 6.88% dan indeks pasar obligasi menguat 0.50%. Sementara itu IHSG melemah 0.85% dengan sektor teknologi dan finansial mencatat pelemahan terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR1.1 triliun.