1 Juli 2024
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif pekan lalu di tengah pasar yang menantikan data inflasi dan debat capres AS. Data PCE AS melandai di Mei sesuai dengan ekspektasi, di mana PCE inti tumbuh 0.1% MoM yang merupakan level terendah dalam enam bulan. Sementara itu PCE umum juga turun dari 2.7% YoY ke 2.6% YoY. Data inflasi yang melandai ini memperkuat optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga tahun ini. Pertumbuhan PDB AS 1Q-24 direvisi naik menjadi 1.4% dari perhitungan sebelumnya di 1.3%. Namun data konsumsi direvisi turun dari 2.0% menjadi 1.5% yang mengindikasikan konsumsi masyarakat lebih lemah dari indikasi awal. Di sisi lain, pejabat Fed Michelle Bowman berkomentar tekanan inflasi masih persisten dan suku bunga perlu bertahan di level tinggi. Pasar juga memperhatikan debat capres AS, di mana survei CNN menunjukkan Trump unggul dalam debat yang mendorong partai Demokrat untuk meninjau kembali pencalonan Biden. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.08% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 4.26% ke 4.40%.
Pasar saham kawasan Asia bergerak fluktuatif pekan lalu di tengah meredanya rally di sektor teknologi global dan data ekonomi China yang variatif. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup positif 0.69% pekan lalu, ditopang oleh sektor energi dan finansial, sementara sektor teknologi melemah. Proyeksi earnings dari perusahaan memori AS Micron yang lebih rendah dari ekspektasi pasar menekan sentimen pasar di sektor teknologi Asia. Data ekonomi China mengecewakan pasar, di mana PMI manufaktur tetap berada di zona kontraksi 49.5 di Juni, dan PMI non-manufaktur turun ke 50.5, mengindikasikan momentum pemulihan yang mereda. Pasar menantikan rapat plenum China di awal Juli yang diharapkan ada kebijakan baru untuk mendukung ekonomi.
Di pasar domestik, pemerintah dan tim gugus tugas sinkronisasi dari presiden terpilih Prabowo menekankan komitmen untuk menjaga disiplin fiskal dan defisit anggaran tetap dijaga di bawah 3%. Pemerintah menetapkan target defisit fiskal 2.29%-2.82% dalam RAPBN 2025, dan menganggarkan dana IDR71 triliun untuk program makan bergizi gratis di 2025, mengindikasikan implementasi program ini akan dilakukan bertahap. Pasar merespons positif pernyataan ini dengan indeks saham IDX80 menguat 2.13% pekan lalu dan indeks obligasi BINDO positif 0.38%. Rupiah juga menguat 0.46% terhadap USD ke level 16,375, dan imbal hasil SBN 10Y turun dari 7.14% ke 7.07%.
IWH: Ketidakpastian outlook pertumbuhan menekan pasar domestik
Investment Weekly Highlights
IDB: Pasar global fluktuatif menantikan kebijakan tarif lanjutan AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar global fluktuatif mencerna hasil rapat FOMC
Investment Daily Bread