Inflasi AS yang melandai mendukung optimisme pasar global

17 Juli, 2023

​

​Pekan lalu​

Data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi membawa angin segar bagi pasar finansial global. Inflasi tahunan turun ke 3.0% YoY di Juni, lebih rendah dari estimasi 3.1% YoY, serta Inflasi inti juga melandai ke 4.8% YoY, lebih baik dari ekspektasi 5.0% yang mendukung ekspektasi pasar bahwa The Fed tidak akan agresif menaikkan suku bunga. Optimisme pasar juga didukung oleh rilis laporan kinerja emiten Q2 yang lebih baik dari ekspektasi. Perbankan besar seperti JPMorgan, Citigroup, Goldman Sachs, dan Wells Fargo yang mengungguli ekspektasi sehingga mendukung pandangan kondisi ekonomi tetap resilien. Data keyakinan konsumer dari University of Michigan naik di Juli dari 64.4 ke 72.6 yang mengindikasikan sentimen konsumen membaik. Indeks S&P 500 menguat 2.42% pekan lalu dan indeks Dow Jones menguat 2.29%. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.06% ke 3.83%.

Pasar saham kawasan Asia mencatat penguatan pekan lalu didukung oleh ekspektasi The Fed yang lebih dovish dan kinerja sektor teknologi yang mengangkat kinerja indeks. Optimisme terhadap sektor teknologi Asia menguat setelah TSMC melaporkan penjualan lebih baik dari perkiraan karena ledakan aplikasi kecerdasan buatan yang menuntut lebih banyak kapasitas chip. Selain itu Pemerintah China telah memfinalisasi denda lebih dari USD1 miliar terhadap Ant Group dan Tencent, yang mengindikasikan akhir dari investigasi yang menekan sektor ini selama dua tahun. Langkah ini dipandang sebagai usaha Pemerintah China untuk mengurangi ketidakpastian dan mendukung aktivitas ekonomi di sektor swasta. Indeks MSCI Asia Pacific menguat 4.39% pekan lalu. Sementara itu di awal pekan ini China merilis data pertumbuhan PDB Q2 yang tumbuh 6.3% YoY, di bawah ekspektasi 7.1%. Penjualan ritel juga di bawah ekspektasi, tumbuh 3.1%, dengan ekspektasi di 3.3% yang mengindikasikan momentum pemulihan memudar. 

Dinamika pasar global dan regional yang suportif mendukung sentimen pasar domestik. Pasar finansial domestik menguat pekan lalu dengan IHSG menguat 2.28%, pasar obligasi menguat 0.28%, dan nilai tukar Rupiah menguat 1.22% terhadap USD ke level 14,959. Penguatan IHSG didukung kinerja sektor kesehatan dan teknologi, serta investor asing yang mencatat pembelian bersih IDR1.18 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.24% ke 6.17%.