Skip to main content
Back

Inflasi AS yang melandai & pelonggaran kebijakan covid China

14 November 2022

 

Pekan lalu

Pasar saham Amerika Serikat rally pekan lalu didukung oleh data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sehingga mendorong optimisme bahwa The Fed dapat mulai bergerak lebih gradual. Inflasi bulanan AS pada level 0.4% MoM di Oktober, lebih rendah dari ekspektasi 0.6%, dan inflasi tahunan di 7.7% YoY, lebih rendah dari ekspektasi 7.9%. Inflasi inti yang sebelumnya persisten naik juga melandai di Oktober 0.3% MoM/6.3% YoY lebih rendah dari ekspektasi. Pasar saham Amerika rally dengan indeks S&P 500 menguat 5.90% pekan lalu dan indeks Dow Jones menguat 4.15%. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.16% ke 3.81%. Nilai tukar USD juga melemah terhadap mata uang negara lain, di mana indeks DXY turun 4.14% pekan lalu. 

Pasar saham kawasan Asia juga rally pekan lalu didukung oleh pelonggaran kebijakan Covid-19 di China. Pemerintah China mengumumkan arahan 20-poin terkait kebijakan Covid yang salah satunya termasuk merelaksasi kriteria karantina. Kebijakan ini direspon positif oleh pasar yang melihat kondisi ini sebagai indikasi bahwa postur kebijakan China mulai beralih untuk mendukung pemulihan ekonomi. Pasar juga merespon positif data inflasi Amerika yang melandai dan ekspektasi The Fed dapat menjadi lebih dovish yang menjadi katalis bagi saham sektor teknologi di Asia. Secara keseluruhan indeks MSCI Asia Pacific menguat 8.38% pekan lalu.

Di pasar domestik, data ekonomi domestik yang positif mendukung sentimen pasar, di mana pertumbuhan PDB   di 5.72% YoY di Q3-2022, lebih tinggi dari ekspektasi 5.60% dan juga naik dari kuartal sebelumnya 5.45%.  Selain itu indeks keyakinan konsumen konsisten di zona optimis, menguat menjadi 120.3 di Oktober dari bulan sebelumnya 117.2. IHSG menguat 0.62% pekan lalu dengan sektor teknologi mencatat kinerja terbaik. Investor asing membukukan penjualan bersih IDR104 miliar, sementara nilai tukar Rupiah menguat 1.54% terhadap USD ke level 15495 per USD. Pasar obligasi juga menguat 0.89% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 7.47% ke 7.06%.

 

Pekan Ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan berbagai rilis data ekonomi domestik seperti neraca perdagangan, kebijakan suku bunga BI, dan neraca transaksi berjalan. Konsensus memperkirakan neraca perdagangan kembali mencatat surplus USD4.4 miliar dan BI kembali menaikkan suku bunga sebesar 50bps menjadi 5.25%. Transaksi berjalan juga diperkirakan kembali mencatat surplus USD2.8 miliar didukung kinerja ekspor. Sementara itu data ekonomi China diperkirakan kembali melemah terdampak oleh kebijakan Covid Zero.

 

 

Unduh Dokumen

  • IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua

Pekan Ini

Pekan ini pasar akan memperhatikan berbagai rilis data ekonomi domestik seperti neraca perdagangan, kebijakan suku bunga BI, dan neraca transaksi berjalan. Konsensus memperkirakan neraca perdagangan kembali mencatat surplus USD4.4 miliar dan BI kembali menaikkan suku bunga sebesar 50bps menjadi 5.25%. Transaksi berjalan juga diperkirakan kembali mencatat surplus USD2.8 miliar didukung kinerja ekspor. Sementara itu data ekonomi China diperkirakan kembali melemah terdampak oleh kebijakan Covid Zero.

 

 

Unduh Dokumen

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more