Indonesia Kembali Mencatatkan Surplus Perdagangan Di Bulan Juli

16 Agustus, 2022

Global – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat – menghapus kerugian di awal perdagangan – didorong oleh penguatan saham teknologi, membantu mengimbangi data ekonomi yang mengecewakan dari AS dan China; S&P 500 naik 0.40%, Dow Jones naik 0.45%, dan Nasdaq naik 0.62%. Penjualan ritel, hasil industri, dan investasi China melambat dan meleset dari perkiraan pasar di bulan Juli. Di saat yang sama aktivitas manufaktur negara bagian New York mengalami penurunan tajam dalam pesanan, dan pengiriman, hal ini mengindikasikan penurunan permintaan secara tiba-tiba. The Federal Reserve Bank of New York General Business Condition Index (Aug) merosot lebih dari 42 poin menjadi -31.3. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 2.78%. 

Asia – Bursa saham Asia menguat didorong penguatan pasar saham Jepang, sementara pelaku pasar mempertimbangkan keputusan tidak terduga pemangkasan suku bunga China yang disebabkan oleh data ekonomi yang mengecewakan, secara keseluruhan MSCI Asia Pacific menguat 0.25%. Data ekonomi China meleset dari perkiraan; Industrial Production (Jul) turun menjadi 3.8% YoY, dan Retail Sales (Jul) turun menjadi 2.7% YoY. Bank sentral China memangkas 1 Year Medium-Term Lending Facility Rate sebesar 10 basis poin menjadi 2.75%.

Indonesia – Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan di bulan Juli – memperpanjang rekor selama 27 bulan berturut-turut – lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebesar USD4.22 miliar, di mana impor tumbuh 39.86% YoY sementara ekspor tumbuh 32.03%. IHSG terkoreksi 0.5%, dan BINDO menguat 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR209.34 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik ke level 7.08%.