2 Oktober 2024
Global
Pasar Amerika Serikat melemah seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melakukan operasi darat ke wilayah Lebanon, yang diikuti dengan peluncuran misil dari Iran ke Israel. S&P500 -0.93%, Nasdaq -1.53%. Harga minyak Brent melonjak 2.5% ke level USD73.5 per barel. Dari sisi indikator ekonomi, data JOLTS yang mengindikasikan ketersediaan lapangan kerja meningkat dari 7.71 juta di bulan Juli ke 8.04 juta di akhir Agustus, level tertinggi dalam 3 bulan dan lebih baik dari ekspektasi di kisaran 7.6 jutaan. Imbal hasil UST10Y turun ke level 3.73%.
Asia
Pasar saham China dan Hong Kong libur merayakan Golden Week, sementara Korea Selatan libur merayakan National Foundation Day. Di tengah sesi perdagangan Asia yang tidak terlalu ramai, pasar saham Jepang berhasil berbalik arah. Nikkei +1.93% dan Topix +1.68% setelah sehari sebelumnya anjlok mengantisipasi potensi kebijakan-kebijakan perdana menteri terpilih yang baru. Rilis data Tankan Manufacturing Index di level 13, lebih baik dari konsensus di 12. Secara keseluruhan, MSCI Asia Pacific menguat +0.4%.
Indonesia
Setelah tertekan minggu lalu, pasar saham Indonesia rebound dengan indeks-indeks utama IHSG, LQ45 dan IDX80 menguat di kisaran 1.4% - .5%. Investor asing pembelian bersih IDR509 Miliar. Di pasar obligasi, indeks BINDO tidak bergerak signifikan, dan imbal hasil SBN10Y naik 2bps ke 6.47%, dan nilai tukar Rupiah berada di level 15200 per Dolar AS. Rilis data menunjukkan untuk 5 bulan berturut-turut Indonesia mengalami deflasi. Secara tahunan, inflasi turun ke level 1.84%, dan secara bulanan inflasi tercatat -0.12%. BPS mengomentari deflasi dipicu oleh penurunan harga pangan akibat panen yang membaik. Di lain pihak, inflasi inti masih mencatat kenaikan ke 2.09% YoY, dari bulan sebelumnya 2.02%. Secara keseluruhan inflasi masih berada dalam target sasaran Bank Indonesia.
2 Oktober 2024
Global
Pasar Amerika Serikat melemah seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melakukan operasi darat ke wilayah Lebanon, yang diikuti dengan peluncuran misil dari Iran ke Israel. S&P500 -0.93%, Nasdaq -1.53%. Harga minyak Brent melonjak 2.5% ke level USD73.5 per barel. Dari sisi indikator ekonomi, data JOLTS yang mengindikasikan ketersediaan lapangan kerja meningkat dari 7.71 juta di bulan Juli ke 8.04 juta di akhir Agustus, level tertinggi dalam 3 bulan dan lebih baik dari ekspektasi di kisaran 7.6 jutaan. Imbal hasil UST10Y turun ke level 3.73%.
Asia
Pasar saham China dan Hong Kong libur merayakan Golden Week, sementara Korea Selatan libur merayakan National Foundation Day. Di tengah sesi perdagangan Asia yang tidak terlalu ramai, pasar saham Jepang berhasil berbalik arah. Nikkei +1.93% dan Topix +1.68% setelah sehari sebelumnya anjlok mengantisipasi potensi kebijakan-kebijakan perdana menteri terpilih yang baru. Rilis data Tankan Manufacturing Index di level 13, lebih baik dari konsensus di 12. Secara keseluruhan, MSCI Asia Pacific menguat +0.4%.
Indonesia
Setelah tertekan minggu lalu, pasar saham Indonesia rebound dengan indeks-indeks utama IHSG, LQ45 dan IDX80 menguat di kisaran 1.4% - .5%. Investor asing pembelian bersih IDR509 Miliar. Di pasar obligasi, indeks BINDO tidak bergerak signifikan, dan imbal hasil SBN10Y naik 2bps ke 6.47%, dan nilai tukar Rupiah berada di level 15200 per Dolar AS. Rilis data menunjukkan untuk 5 bulan berturut-turut Indonesia mengalami deflasi. Secara tahunan, inflasi turun ke level 1.84%, dan secara bulanan inflasi tercatat -0.12%. BPS mengomentari deflasi dipicu oleh penurunan harga pangan akibat panen yang membaik. Di lain pihak, inflasi inti masih mencatat kenaikan ke 2.09% YoY, dari bulan sebelumnya 2.02%. Secara keseluruhan inflasi masih berada dalam target sasaran Bank Indonesia.
IDB: Inisiatif AI Trump mendukung optimisme di sektor teknologi
Investment Daily Bread
IDB: Trump menunda kebijakan tarif
Investment Daily Bread
IDB: Menantikan kebijakan awal Presiden Trump
Investment Daily Bread