15 Januari, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif selama sesi perdagangan sebelum mengakhiri sesi dengan sedikit lebih tinggi di tengah rilis data inflasi tingkat produsen dan pendapatan perbankan yang bervariasi. S&P 500 naik 0.08% dan Nasdaq naik 0.07%. Tujuh dari sebelas kelompok industri berada di zona hijau dipimpin oleh saham-saham energi. Inflasi Harga Produsen (Dec) secara tak terduga turun selama tiga bulan berturut-turut sebesar -0.1% MoM, sehingga laju tahunan tumbuh sebesar 1.0% lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 1.3% YoY. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.93%.
Asia
Pasar saham Asia menguat seiring dengan berlanjutnya rally di pasar saham Jepang, MSCI Asia Pacific naik 0.59%. Data yang menunjukkan percepatan Indeks Harga Konsumen AS dinilai memiliki dampak yang terbatas pada kebijakan Federal Reserve. Pasar saham China kembali melemah setelah rilis data ekonomi terbaru menunjukkan negara tersebut masih berjuang melawan deflasi di mana Indeks Harga Konsumen (Dec) melemah di bulan ketiga berturut-turut sebesar -0.3% YoY, sementara Indeks Harga Produsen (Dec) melemah di bulan kelima belas berturut-turut sebesar -2.7% YoY. Neraca Perdagangan China (Dec) mencatatkan surplus lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD75.34 miliar.
Indonesia
IHSG rebound 0.29%, sementara BINDO naik 0.10%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR1.12 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun menjadi 6.66%.
15 Januari, 2024
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif selama sesi perdagangan sebelum mengakhiri sesi dengan sedikit lebih tinggi di tengah rilis data inflasi tingkat produsen dan pendapatan perbankan yang bervariasi. S&P 500 naik 0.08% dan Nasdaq naik 0.07%. Tujuh dari sebelas kelompok industri berada di zona hijau dipimpin oleh saham-saham energi. Inflasi Harga Produsen (Dec) secara tak terduga turun selama tiga bulan berturut-turut sebesar -0.1% MoM, sehingga laju tahunan tumbuh sebesar 1.0% lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 1.3% YoY. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 3.93%.
Asia
Pasar saham Asia menguat seiring dengan berlanjutnya rally di pasar saham Jepang, MSCI Asia Pacific naik 0.59%. Data yang menunjukkan percepatan Indeks Harga Konsumen AS dinilai memiliki dampak yang terbatas pada kebijakan Federal Reserve. Pasar saham China kembali melemah setelah rilis data ekonomi terbaru menunjukkan negara tersebut masih berjuang melawan deflasi di mana Indeks Harga Konsumen (Dec) melemah di bulan ketiga berturut-turut sebesar -0.3% YoY, sementara Indeks Harga Produsen (Dec) melemah di bulan kelima belas berturut-turut sebesar -2.7% YoY. Neraca Perdagangan China (Dec) mencatatkan surplus lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD75.34 miliar.
Indonesia
IHSG rebound 0.29%, sementara BINDO naik 0.10%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai IDR1.12 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun menjadi 6.66%.
IDB: Net sell asing menekan kinerja saham domestik
Investment Daily Bread
IDB: Pertumbuhan PDB Indonesia 4Q lebih baik dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Retaliasi China terhadap tarif AS
Investment Daily Bread