Skip to main content
Back

IHSG Menguat Di Minggu Kelima

18 Oktober, 2021

Pekan Lalu

Bursa Amerika Serikat membukukan penguatan di minggu kedua – S&P 500 naik 1.82%, Dow Jones naik 1.58% dan Nasdaq naik 2.18% – didukung laporan keuangan beberapa perbankan besar seperti Citigroup, Morgan Stanley, Wells Fargo, Bank of America dan Goldman Sachs  yang lebih baik dari ekspektasi. Kinerja tersebut meningkatkan optimisme pasar terhadap outlook ekonomi Amerika. Risalah rapat FOMC The Fed bulan September mengindikasikan tapering dapat dilakukan di pertengahan November atau Desember apabila pemulihan ekonomi terus terjadi. The Fed juga mengindikasikan tapering dapat berakhir di pertengahan 2022. Data ekonomi yang dirilis adalah CPI (Sep) lebih tinggi dari perkiraan naik ke level 5.4% YoY karena naiknya harga energi, Core CPI (Sep) tetap stabil pada 4.0% YoY sesuai ekspektasi, Jobless Claims lebih baik dari estimasi turun ke 293 ribu dan University of Michigan Sentiment (Oct P) lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 71.4. Imbal hasil US Treasury 10 tahun ditutup turun menjadi 1.57% dari penutupan pekan sebelumnya 1.61%. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021 menjadi 5.9% dari sebelumnya 6.0% karena faktor gangguan rantai pasokan global.

Bursa saham Asia membukukan penguatan mingguan terbaik dalam lebih dari sebulan didukung oleh laporan pendapatan kuartal ketiga yang kuat dan pelonggaran kredit perumahan di China, MSCI Asia Pacific membukukan penguatan mingguan sebesar 1.81%. Data ekonomi yang dirilis China adalah ekspor (Sep) tumbuh lebih tinggi dibandingkan estimasi sebesar 28.1% YoY, impor (Sep) tumbuh lebih rendah dibandingkan estimasi sebesar 17.6% YoY, CPI (Sep) turun ke level 0.7% YoY, sementara PPI (Sep) naik ke level 10.7% YoY dari sebelumnya 9.5%. 


IHSG melanjutkan tren penguatan di minggu kelima, menguat 2.34% ditutup di level 6,633.34 sementara BINDO menguat 0.43%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih mingguan senilai IDR4.75 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun menjadi 6.08% dari penutupan pekan sebelumnya 6.23%. Data ekonomi yang dirilis adalah neraca perdagangan (Sep) membukukan surplus lebih tinggi dibandingkan estimasi sebesar USD4.37 miliar, ekspor tumbuh 47.64% YoY sementara impor tumbuh 40.31% YoY. 

 

Pekan Ini

Pekan ini pasar akan menantikan rilis Beige Book dari The Fed dan rilis data sektor manufaktur dan jasa AS yang dapat memberikan gambaran terkait arah perekonomian AS ke depannya. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 3.50% pada rapat di minggu ini.

 

Unduh Dokumen

  • IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more