24 Oktober 2022
Global – Menutup akhir pekan pasar saham Amerika Serikat berbalik arah menguat. DJIA naik 2.47%, S&P +2.37% dan Nasdaq +2.31%. Imbal hasil UST 10Y bertengger di level 4.22%, sedikit turun dari sehari sebelumnya yang merupakan level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Harian Wall Street Journal memberitakan walaupun arah kebijakan hawkish masih terus digaungkan, namun ada beberapa pejabat The Fed - tidak disebutkan identitasnya - yang mulai khawatir terhadap dampak kenaikan agresif suku bunga.
Asia – Pasar Asia melemah di tengah data inflasi beberapa negara yang masih terus menunjukkan peningkatan. Rilis data inflasi bulan September dari 3 kawasan masih menunjukkan kenaikan. Inflasi inti Jepang tercatat sebesar 3% YoY tertinggi dalam 30 tahun. Di Malaysia, inflasi inti tercatat 4% YoY tertinggi sejak 2015, dan di Hong Kong naik 4.4% YoY. MSCI Asia Pacific ditutup turun -0.72%.
Indonesia – IHSG melanjutkan penguatan, naik 0.54% ke level 7017.77. Sektor finansial memimpin penguatan +1.86%. Investor asing melakukan pembelian bersih senilai IDR1.17 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik ke level 7.65%, dan Rupiah melemah menembus level 15,600, ditutup di 15,632 per Dolar AS. Dari data ekonomi, realisasi APBN sampai bulan September menunjukkan pendapatan negara naik 45.7% YoY, dan belanja naik 5.9% YoY. Terjadi surplus senilai IDR60.9 triliun (0.33% PDB).
*Menggunakan data penutupan 20 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Data earnings yang mengecewakan menekan pasar global
Investment Daily Bread
IDB: Pertumbuhan ekonomi AS 2Q-24 lebih baik dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Sentimen sektor teknologi mempengaruhi pasar global
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan 20 Oktober 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.