Skip to main content
Back

Eskalasi geopolitik Timur Tengah membayangi pasar

7 Oktober 2024


Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif pekan lalu dibayangi oleh eskalasi geopolitik di Timur Tengah setelah Israel melakukan operasi darat ke wilayah Lebanon, yang diikuti retaliasi dari Iran dengan peluncuran misil ke Israel. Harga minyak Brent melonjak 8.4% pekan lalu ke USD78.05 /bbl di tengah kekhawatiran eskalasi kondisi lebih lanjut, terutama apabila Israel menyerang infrastruktur produksi minyak Iran. Namun sentimen pasar membaik menjelang akhir pekan merespon data tenaga kerja AS yang lebih baik dari ekspektasi sehingga mendukung harapan ekonomi AS dapat menghindari resesi. Data nonfarm payroll mencatat 254 ribu pekerja baru di September, yang merupakan level tertinggi dalam enam bulan, dan data pengangguran turun ke 4.1% dari sebelumnya 4.2%. Indeks S&P 500 ditutup positif 0.22% pekan lalu dengan sektor energi mencatat kinerja terbaik. Sementara itu imbal hasil UST 10Y naik dari 3.75% ke 3.96% seiring dengan ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga lebih gradual dari perkiraan sebelumnya.

Pasar saham kawasan Asia bergerak variatif pekan lalu dengan pasar China mainland libur Golden Week, sementara pasar Taiwan tutup dua hari karena kondisi taifun. Pasar Hong Kong melanjutkan penguatan, dengan indeks Hang Seng +10.2%, didukung harapan stimulus dari pemerintah China. Sementara itu indeks Topix Jepang melemah 1.7% pekan lalu setelah Shigeru Ishiba terpilih menjadi perdana menteri, mengalahkan lawannya yang dipandang lebih pro- stimulus moneter. Pasar saham kawasan Asia lain mencatat pelemahan di tengah ketidakpastian geopolitik Timur Tengah dan melonjaknya harga minyak dunia. Indeks Kospi melemah -3.0%, indeks Nifty India -4.5%, dan indeks MSCI ASEAN -2.6%.

Pasar domestik tidak luput dari pelemahan pekan lalu dengan indeks saham IDX80 melemah 2.96% dan indeks obligasi BINDO melemah 0.35%. Mayoritas sektor mencatat pelemahan di pasar saham, kecuali sektor material yang berhasil ditutup positif. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR4.9 triliun di pasar saham pekan lalu. Imbal hasil SBN 10Y naik dari 6.47% ke 6.64% (+17bps) pekan lalu seiring dengan naiknya imbal hasil UST 10Y (+21bps). Nilai tukar Rupiah melemah 2.38% ke level 15,485/USD.  Rilis data menunjukkan untuk 5 bulan berturut-turut Indonesia mengalami deflasi.  Secara tahunan, inflasi turun ke level 1.84%, dan secara bulanan inflasi tercatat -0.12%. BPS mengomentari deflasi dipicu oleh penurunan harga pangan akibat panen yang membaik.  Di lain pihak, inflasi inti masih mencatat kenaikan ke 2.09% YoY, dari bulan sebelumnya 2.02%. 

 

 

 

Unduh Dokumen

 

 

  • IWH: Pasar global variatif di tengah negosiasi tarif

    Investment Weekly Highlights

    Baca selengkapnya
  • IDB: Negosiasi tarif AS - Jepang berjalan positif

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • Seeking Alpha April 2025: Peluang pasar obligasi di tengah perang tarif

    Seeking Alpha

    Baca selengkapnya
Lihat semua

 

 

Unduh Dokumen

 

 

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more

Waspada modus penipuan mengatasnamakan MAMI. Selengkapnya

View more

Pastikan untuk membeli Reksa Dana Manulife melalui MAMI atau mitra distribusi kami. 

View more