Data inflasi dan manufaktur Indonesia lebih baik dari ekspektasi

2 Agustus, 2023

Global – Bursa saham Amerika Serikat terkoreksi sehari setelah S&P 500 ditutup pada level tertinggi dalam enam belas bulan karena pasar mencerna beragam rilis pendapatan perusahaan dan data ekonomi. Sektor utilities dan consumer discretionary memimpin pelemahan pasar saham. Presiden Fed Chicago mengatakan bahwa data terbaru memberikan harapan bahwa inflasi dapat mereda tanpa menimbulkan terlalu banyak kerugian pada perekonomian. Lowongan pekerjaan di bulan Juni turun ke level terendah sejak April 2021, JOLTS Job Openings turun menjadi 9582k, angka ini menunjukkan penurunan permintaan pekerja di pasar tenaga kerja. ISM Manufacturing (Jul) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 46.4. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 4.02%. 

Asia – Bursa saham Asia melemah setelah rally pada pasar saham China tertahan setelah data manufaktur menunjukkan kontraksi di bulan Juli. China Caixin Manufacturing PMI turun ke level terendah dalam enam bulan ke level 49.2. Investor menunggu langkah stimulus lebih lanjut menyusul janji dari pemerintah untuk meningkatkan konsumsi di China. 

Indonesia – Aktivitas manufaktur Indonesia melonjak pada bulan Juli didukung kuatnya permintaan dari dalam dan luar negeri, Manufacturing PMI naik menjadi 53.3 dari bulan sebelumnya 52.5. Inflasi terus melandai ke titik tengah sasaran BI 3% ± 1%, CPI (Jul) turun menjadi 3.08% YoY dari bulan sebelumnya 3.52%, sementara Core CPI (Jul) turun menjadi 2.43% YoY dari bulan sebelumnya 2.58%. Di tengah koreksi pasar regional IHSG melemah 0.65%, sementara BINDO menguat 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR1.48 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 6.24%.