Cadangan devisa bulan Mei turun USD4.9 miliar

12 Juni, 2023

Global – Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan penguatannya; S&P 500 naik 0.11%, Dow Jones naik 0.13% dan Nasdaq naik 0.16%. Pekan  ini pasar menantikan rilis data inflasi dan pertemuan FOMC yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 3.73%. 

Asia – Bursa saham Asia turut menguat pada perdagangan di akhir pekan didorong rally pada pasar saham Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan bursa saham Asia. Rilis data China yakni CPI (Mei) tumbuh relatif flat di level 0.2% YoY, sementara PPI (Mei) terkontraksi lebih dalam sebesar -4.6% YoY mendorong pandangan pasar bahwa bank sentral akan segera memangkas suku bunga. 

Indonesia – Kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas perbankan sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian membuat nilai cadangan devisa (Mei) turun ke level USD139.30 miliar dari bulan sebelumnya USD144.17 miliar. Posisi cadangan tersebut setara dengan pembiayaan 6.1 bulan impor atau 6.0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. IHSG menguat di hari ketiga sebesar 0.42% dan BINDO masih melanjutkan penguatan sebesar 0.05%. Investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai IDR286.41 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 6.34%.