1 Agustus, 2022
Pekan lalu
Harapan kenaikan suku bunga Fed yang sudah tidak terlalu agresif, serta penguatan saham teknologi mendorong bursa saham Amerika Serikat, selama sepekan S&P 500 naik 4.26%, Dow Jones naik 2.97%, dan Nasdaq naik 4.70%. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral berpotensi untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, namun hal ini tergantung pada kondisi ekonomi AS ke depannya. Pada rapat FOMC Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin – bulan kedua berturut-turut – ke kisaran 2.25-2.50%. Pertumbuhan PDB 2Q-22 terkontraksi -0.9% (QoQ annualized). Konsumsi rumah tangga, komponen terbesar dalam perekonomian, masih mencatatkan pertumbuhan +1.0%. Setelah PDB 1Q-22 juga terkontraksi -1.6%, maka secara teknis Amerika Serikat telah memasuki masa resesi, walaupun angka PDB kuartal kedua ini masih sangat mungkin mengalami revisi di kemudian hari. Menutup bulan Juli indeks Nasdaq mencatatkan kinerja bulanan terbaik dalam lebih dari dua tahun, menguat 12.35%. Data ekonomi lain yang dirilis adalah Personal Spending (Jun) yang tumbuh kuat 1.1%, dan Durable Goods Orders (Jun P) tumbuh lebih tinggi dibandingkan estimasi sebesar 1.9%. Imbal hasil UST 10 tahun turun menjadi 2.64% dari penutupan pekan sebelumnya 3.13%.
Bursa saham Asia melanjutkan penguatan di minggu kedua, MSCI Asia Pacific naik 0.42%, dibayangi berbagai sentimen mulai dari rapat FOMC, rilis kinerja korporasi, sektor properti, dan situasi Covid di China. Pertemuan dewan Politburo di China membahas arah kebijakan ekonomi 2H-22 menghasilkan beberapa poin utama yakni upaya stabilisasi pasar properti, Covid zero strategy yang tetap berlaku, dan target pertumbuhan ekonomi “in a reasonable range” (tanpa lagi menyebut angka tertentu). Industrial Profits (Jun) tumbuh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.8% YoY.
Sejalan dengan bursa saham regional, IHSG menguat di minggu kedua naik 0.93% sementara BINDO naik 1.21%. Investor asing membukukan pembelian bersih mingguan senilai IDR1.93 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun turun ke level 7.12% dari penutupan pekan sebelumnya 7.33%.
Pekan ini
Pekan ini banyak rilis data ekonomi penting yang dinantikan dari dalam negeri. Rilis data ekonomi pagi ini menunjukkan sektor manufaktur (Jul) naik menjadi 51.3 dari bulan sebelumnya 50.2. Inflasi (Jul) diperkirakan tumbuh 0.53% MoM, dan 4.82% YoY. PDB (2Q) diperkirakan tumbuh 5.20% YoY naik dari kuartal sebelumnya 5.01%.
IDB: BI menekankan fokus kebijakan menjaga stabilitas rupiah
Investment Daily Bread
IDB: The Fed indikasikan potensi kenaikan suku bunga lagi tahun ini
Investment Daily Bread
IDB: Kenaikan harga minyak dunia menekan sentimen pasar
Investment Daily Bread
Pekan ini
Pekan ini banyak rilis data ekonomi penting yang dinantikan dari dalam negeri. Rilis data ekonomi pagi ini menunjukkan sektor manufaktur (Jul) naik menjadi 51.3 dari bulan sebelumnya 50.2. Inflasi (Jul) diperkirakan tumbuh 0.53% MoM, dan 4.82% YoY. PDB (2Q) diperkirakan tumbuh 5.20% YoY naik dari kuartal sebelumnya 5.01%.