14 Juni, 2022
Global – Bursa saham Amerika Serikat merosot pada perdagangan di awal pekan karena pelaku pasar khawatir bahwa Federal Reserve harus menaikkan suku bunga lebih agresif untuk melawan inflasi, bahkan dengan risiko mengirim ekonomi ke dalam resesi. S&P 500 ditutup turun 3.88%, Dow Jones turun 2.79% dan Nasdaq turun 4.68%. Indeks S&P 500 kini memasuki teritori bear market untuk pertama kalinya sejak pandemi pada Maret 2020. Investor bersiap menjelang keputusan suku bunga Fed pada hari Rabu setempat, sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin. Namun beberapa perusahaan termasuk Barclays memperkirakan kenaikan 75 basis poin dan beberapa bahkan memperkirakan kenaikan 100 basis poin. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 3.35%.
Asia – Bursa saham Asia membukukan penurunan terbesar dalam tiga bulan tertekan kekhawatiran inflasi AS yang lebih tinggi dan lockdown di China, MSCI Asia Pacific turun 2.83%. Sektor teknologi dan consumer discretionary memimpin pelemahan. Pasar saham Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan termasuk di antara penurunan terbesar, sementara saham di Asia Tenggara relatif lebih resilien.
Indonesia – Dipicu aksi jual investor domestik, IHSG melemah 1.29%, di mana investor asing – di tengah sentimen yang ada – masih membukukan pembelian bersih senilai IDR374.39 miliar. BINDO melemah 0.43%, imbal hasil obligasi pemerintah IDR tenor 10 tahun naik menjadi 7.36% dari penutupan hari sebelumnya 7.20%.
*Menggunakan data penutupan tanggal 10 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.
IDB: Inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi
Investment Daily Bread
IDB: Pasar menantikan data inflasi AS
Investment Daily Bread
IDB: Pasar kecewa tidak ada pengumuman stimulus China tambahan
Investment Daily Bread
*Menggunakan data penutupan tanggal 10 Juni 2022
Catatan: Penulisan angka pada publikasi ini menggunakan format Bahasa Inggris. Sumber: Bloomberg.