BI menekankan fokus kebijakan menjaga stabilitas rupiah

22 September, 2023

Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah, di mana indeks S&P 500 mencatat pelemahan harian terdalam dalam 6 bulan, karena imbal hasil US Treasury yang meningkat pasca rapat FOMC The Fed. Imbal hasil US Treasury naik ke 4.49%, level tertinggi sejak 2007, merespons pandangan The Fed bahwa suku bunga dapat bertahan di level restriktif lebih lama (higher for longer). Indeks S&P 500 melemah 1.6% dengan seluruh sektor mencatat pelemahan. Data ekonomi yang dirilis adalah klaim pengangguran mingguan yang turun ke 201 ribu, lebih rendah dari ekspektasi 225 ribu.

Asia – Pasar saham kawasan Asia melemah pasca rapat FOMC The Fed seiring dengan naiknya imbal hasil US Treasury dan menguatnya USD. Nilai tukar USD melanjutkan tren penguatan, mencapai level tertinggi sejak Maret 2023, seiring dengan ekspektasi pasar bahwa kebijakan The Fed akan tetap restriktif lebih lama. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 1.38% dengan sektor kesehatan dan komunikasi melemah terdalam. 

Indonesia – Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 5.75% sesuai dengan ekspektasi pasar. BI menekankan bahwa fokus kebijakan saat ini adalah menjaga stabilitas Rupiah di tengah pandangan higher for longer The Fed. IHSG melemah 0.29% dengan sektor konsumer siklikal mencatat kinerja terbaik, sementara sektor teknologi melemah terdalam. Investor asing mencatat penjualan bersih IDR144 miliar di pasar saham. Pasar obligasi ditutup naik 0.03%, mengakhiri pelemahan 12 hari berturut-turut. Imbal hasil obligasi pemerintah 10Y naik dari 6.75% ke 6.79%.