BI indikasikan suku bunga bertahan di 5.75%

10 Mei, 2023

Global – Pasar saham Amerika Serikat melemah menantikan rilis data inflasi dan perkembangan negosiasi batas utang AS yang diperkirakan akan tercapai di awal Juni. Pasar memperkirakan inflasi tetap di 5% YoY sementara inflasi inti turun ke 5.5% dari sebelumnya 5.6%. Inflasi yang persisten dikhawatirkan dapat mendorong The Fed untuk bertahan di tingkat suku bunga tinggi lebih lama. Indeks S&P 500 ditutup turun 0.46% material dan IT mencatat pelemahan terdalam. Imbal hasil UST 10Y naik dari 3.51% ke 3.52%. 

Asia – Data impor China turun -7.9% YoY di April, lebih dalam dari ekspektasi -0.2%, yang meningkatkan kekhawatiran momentum pemulihan ekonomi China, terutama karena konsumsi dipandang sebagai motor pemulihan ekonomi. Sementara itu ekspor tumbuh 8.5% YoY lebih baik dari ekspektasi 8.0%. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup turun 0.17%  

Indonesia – Gubernur BI Perry Warjiyo memberi sinyal suku bunga masih akan bertahan di 5.75%. Sementara itu terkait potensi pemangkasan suku bunga, BI akan memperhatikan data bulanan untuk memastikan tekanan inflasi sudah mereda dan inflasi dapat turun ke level target 2-4%. IHSG ditutup naik 0.15% dengan sektor konsumer siklikal dan teknologi mencatat kinerja terbaik. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR30 miliar di pasar saham. Pasar obligasi menguat 0.07% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y stabil di kisaran 6.49%.