21 Mei 2025
Eveline Haumahu, Chief Marketing Officer PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
Waktu yang kita miliki tak pernah berubah: Setiap orang tetap mendapatkan 24 jam sehari, dari dulu hingga sekarang. Sayangnya, berbagai tuntutan keuangan menjadikan 24 jam sehari seakan tak cukup. Kita tak mungkin membelah diri, tapi untungnya masih ada cara lain menggandakan arus pendapatan kita. Saatnya membangunkan uang kita dari tidur lelapnya di rekening tabungan, dan memaksanya bekerja keras membantu kita.
Memiliki income kedua sebagai arus pendapatan juga dapat membebaskan langkah kita untuk mengejar hal-hal yang lebih besar dalam hidup, misalnya berganti karir atau mencoba bisnis baru. Ketakutan akan kehilangan sumber penghasilan terkadang menjadi penghalang bagi banyak orang untuk maju lebih jauh dalam karir dan bisnis. Saat “berpacu” di jalur baru tak berjalan mulus, income kedua bisa menjadi penyelamat sementara hingga kita menemukan solusi dari situasi yang sedang dihadapi.
Kita kenali beberapa alternatif investasi yang bisa menjadi “mesin” income kedua kita.
Saham. Bagi investornya, saham memberikan dua potensi penghasilan. Yang pertama adalah selisih dari harga pasar ketika kita membeli dan ketika kita menjual suatu saham. Yang kedua adalah dividen, atau pembagian laba usaha. Menurut data Bloomberg, selama 10 tahun terakhir hingga akhir 2024, pertumbuhan IHSG mencapai 35,45% (price-to-price) atau 75,91% (termasuk dividen). Artinya selain modal investasi yang terus tumbuh, pendapatan berupa dividen sejumlah 40,46% bisa diandalkan investor sebagai sumber pendapatan. Namun dividen saham tidak dijamin dan tetap secara jumlah dan waktu pembagiannya.
Saham itu ibarat bisnis dengan modal patungan. Setiap investor menjadi pemilik perusahaan, dan ketika bisnis menguntungkan semua pemilik menikmati. Ketika bisnis merugi, semua pemilik sama-sama menanggung kerugian.
Obligasi. Hampir sama dengan saham, obligasi juga menawarkan potensi ganda. Yang pertama adalah pertumbuhan modal yang didapat dari selisih harga beli dan harga jual di pasar. Yang kedua adalah bunga obligasi alias kupon. Jika kita berinvestasi di obligasi pemerintah, maka pokok dan kupon obligasi dijamin oleh pemerintah. Selama 10 tahun terakhir hingga akhir 2024, indeks yang mewakili pasar obligasi atau BINDO membukukan pertumbuhan obligasi tenor 10 tahun sebesar 119,26%. Sementara itu kupon beberapa obligasi ritel negara yang terbit di 2024-2025 ditawarkan di angka 6%-6,8% per tahun.
Obligasi itu ibarat bisnis dengan modal pinjaman. Setiap investor jadi kreditur, dan berhak mendapatkan bunga rutin, terlepas dari kondisi bisnis tersebut untung atau rugi.
Deposito. Deposito adalah simpanan bank yang memberikan tingkat bunga yang sama selama tenor tertentu, akan tetapi tanpa pertumbuhan pokok. Berdasarkan data Bloomberg, selama 10 tahun terakhir deposito berjangka 10 tahun di Indonesia memberikan rata-rata bunga sekitar 4% per tahun. Sebagai sumber penghasilan kedua, deposito lebih pasti dibanding saham dan obligasi, walaupun arus penghasilan yang diberikan cukup terbatas dan biasanya tak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.
Reksadana dividen. Tidak semua orang paham benar cara berinvestasi yang baik melalui saham atau obligasi, terutama karena tidak memiliki banyak informasi terkait pergerakan pasar saham dan obligasi setiap saat. Selain itu, kebanyakan orang juga tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola investasinya secara aktif, atau cukup sering bertransaksi untuk mengoptimalkan investasinya. Solusinya reksadana. Reksadana adalah alternatif investasi yang terdiri dari puluhan saham, obligasi dan deposito yang diracik dan dikelola dengan teliti oleh manajer investasi, agar memberikan return optimal pada tingkat risiko fluktuasi yang terjaga.
Saat ini banyak reksadana yang tidak saja memberikan pertumbuhan modal, tetapi sekaligus membagikan dividen secara rutin. Sebagai contoh, Reksa Dana Manulife Obligasi Unggulan (MOU), yang diisi puluhan obligasi korporasi dan pemerintah, dan dikelola secara aktif oleh tim investasi MAMI. Sepanjang 2024, MOU rutin membagikan dividen bulanan sebesar 6,2% per tahun. Uniknya, tidak seperti dividen saham atau kupon obligasi yang dikenai pajak penghasilan, dividen reksadana bukanlah objek pajak.
Begitu banyak cara untuk meraih lebih dalam hidup. Dengan memahami beragam alternatif keuangan, kita tidak saja bisa memiliki penghasilan kedua, tetapi sekaligus ketiga, keempat dan seterusnya. Jadi, siap bebaskan langkah dengan multi-income?
Tentang PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) adalah manajer investasi dengan total dana kelolaan terbesar di Indonesia, yaitu Rp97,4 triliun (Maret 2025) dengan pangsa pasar 12% (Maret 2025) di antara >90 perusahaan manajer investasi. MAMI telah hadir dan mendampingi langkah dari lebih dari 2 juta investor individu dan institusi (per akhir Desember 2023) selama 27 tahun sejak 1996. MAMI adalah bagian dari Manulife Investment Management dan Manulife Financial Corporation yang berkantor pusat di Toronto, Kanada.
IDB: Defisit transaksi berjalan 1Q menyempit
Investment Daily Bread
IDB: BI menurunkan suku bunga ke 5.50%
Investment Daily Bread
IDB: Menantikan keputusan BI Rate
Investment Daily Bread