21 Juli 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif dan ditutup relatif flat. Indeks S&P 500 ditutup -0.01% dengan sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks. Sentimen pasar variatif menantikan potensi tarif baru dari Presiden Trump di 1 Agustus. Sebelumnya Trump mengindikasikan akan mengenakan tarif untuk industri seperti farmasi, semikonduktor, dan tembaga. Di sisi lain, pejabat The Fed Christopher Waller berpendapat suku bunga dapat turun karena risiko terhadap inflasi yang rendah dan kebutuhan untuk menjaga sektor tenaga kerja. Sentimen konsumen AS menguat di Juli, naik ke level 61.8 dari sebelumnya 60.7. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.45% ke 4.41%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia menguat, dengan indeks MSCI Asia Pacific +0.62% didukung penguatan sektor teknologi. TSMC yang merevisi naik proyeksi pendapatan menjadi katalis bagi kinerja sektor teknologi di Asia. Sementara itu hasil pemilu Jepang di akhir pekan mengejutkan, di mana koalisi partai pemerintah kehilangan mayoritas di parlemen upper house, yang dapat mempersulit agenda kebijakan PM Ishiba.
Indonesia
Pasar saham domestik melemah di perdagangan Jumat, mengakhiri penguatan beruntun pasca kabar kesepakatan dagang Indonesia - AS. Indeks IDX80 ditutup -0.12% dengan sektor transportasi melemah terdalam di pasar saham. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR277 miliar di pasar saham. Sementara itu indeks obligasi BINDO +0.15% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.58% ke 6.53%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.25% terhadap USD ke level 16290.
21 Juli 2025
Global
Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif dan ditutup relatif flat. Indeks S&P 500 ditutup -0.01% dengan sektor teknologi menjadi pemberat kinerja indeks. Sentimen pasar variatif menantikan potensi tarif baru dari Presiden Trump di 1 Agustus. Sebelumnya Trump mengindikasikan akan mengenakan tarif untuk industri seperti farmasi, semikonduktor, dan tembaga. Di sisi lain, pejabat The Fed Christopher Waller berpendapat suku bunga dapat turun karena risiko terhadap inflasi yang rendah dan kebutuhan untuk menjaga sektor tenaga kerja. Sentimen konsumen AS menguat di Juli, naik ke level 61.8 dari sebelumnya 60.7. Imbal hasil UST 10Y turun dari 4.45% ke 4.41%.
Asia
Pasar saham kawasan Asia menguat, dengan indeks MSCI Asia Pacific +0.62% didukung penguatan sektor teknologi. TSMC yang merevisi naik proyeksi pendapatan menjadi katalis bagi kinerja sektor teknologi di Asia. Sementara itu hasil pemilu Jepang di akhir pekan mengejutkan, di mana koalisi partai pemerintah kehilangan mayoritas di parlemen upper house, yang dapat mempersulit agenda kebijakan PM Ishiba.
Indonesia
Pasar saham domestik melemah di perdagangan Jumat, mengakhiri penguatan beruntun pasca kabar kesepakatan dagang Indonesia - AS. Indeks IDX80 ditutup -0.12% dengan sektor transportasi melemah terdalam di pasar saham. Investor asing mencatat pembelian bersih IDR277 miliar di pasar saham. Sementara itu indeks obligasi BINDO +0.15% dengan imbal hasil SBN 10Y turun dari 6.58% ke 6.53%. Nilai tukar Rupiah menguat 0.25% terhadap USD ke level 16290.
IWH: Kesepakatan dagang Indonesia AS & turunnya BI Rate
Investment Weekly Highlights
Market Outlook Q3 2025
Baca selengkapnyaIDB: Penjualan ritel AS lebih kuat dari ekspektasi
Investment Daily Bread