Skip to main content
Back

Data tenaga kerja AS kembali melemah

4 September 2025


Global

Data JOLTS (Job Opening & Labor Turnover Survey) AS mencatatkan penurunan. Ketersediaan lapangan kerja bulan Juli tercatat 7.18 juta (ekspektasi konsensus 7.38 juta), dan data bulan Juni pun direvisi turun ke 7.36 juta. Ketatnya ketersediaan lapangan kerja terjadi di sektor non siklikal yaitu healthcare dan pegawai negeri (state & local government) yang justru biasanya paling banyak menawarkan lapangan kerja. Yang menarik, menyambut data yang kurang baik ini justru pasar saham menguat dan imbal hasil UST melemah, karena semakin mengukuhkan potensi penurunan Fed Rate bulan September ini. Selain itu, saham-saham teknologi rebound setelah melemah dua hari terakhir setelah pengadilan AS mematahkan tuntutan pemerintah untuk memecah entitas Chrome browser dari perusahaan induk Google. S&P +0.51%, Nasdaq +1.02%, DJIA -.0.05%.

Asia
Pasar Asia masih melanjutkan pelemahan di tengah berita yang beragam antar negara. MSCI Asia Pacific -0.53%. Indeks Nikkei Jepang -0.9% setelah beberapa politisi terdekat PM Ishiba menyatakan ingin mengundurkan diri karena merasa gagal memperkuat koalisi pemerintahan di DPR. Sementara saham-saham teknologi juga terbawa melemah setelah AS mencabut validasi TSMC untuk mengirim dan mengolah produksi ke pabriknya yang berada di Nanjing China.

Indonesia
Melanjutkan penguatan gradual, IDX 80 +0.67%, LQ45+0.69%. Secara sektoral, energi menjadi yang terunggul +2.49% sementara properti paling terpuruk -1.0%. Di lain pihak, investor asing masih mencatat posisi jual bersih, senilai IDR1.38 triliun, terutama terjadi di saham-saham perbankan papan atas. Indeks obligasi BINDO -0.05%, sementara imbal hasil SBN10 tahun naik 3bps ke 6.40%, dan Rupiah stabil di kisaran 16400. Dalam publikasi yang dirilis kemarin, Fitch memperingatkan bahwa gejolak sosial, politik, dan keamanan yang berlarut-larut dapat mempengaruhi persepsi risiko dan peringkat kredit Indonesia, terutama jika berdampak pada kemampuan Indonesia untuk mengelola anggaran (penerimaan pajak tidak meningkat, di lain terjadi peningkatan belanja sosial). 





Unduh Dokumen

4 September 2025


Global

Data JOLTS (Job Opening & Labor Turnover Survey) AS mencatatkan penurunan. Ketersediaan lapangan kerja bulan Juli tercatat 7.18 juta (ekspektasi konsensus 7.38 juta), dan data bulan Juni pun direvisi turun ke 7.36 juta. Ketatnya ketersediaan lapangan kerja terjadi di sektor non siklikal yaitu healthcare dan pegawai negeri (state & local government) yang justru biasanya paling banyak menawarkan lapangan kerja. Yang menarik, menyambut data yang kurang baik ini justru pasar saham menguat dan imbal hasil UST melemah, karena semakin mengukuhkan potensi penurunan Fed Rate bulan September ini. Selain itu, saham-saham teknologi rebound setelah melemah dua hari terakhir setelah pengadilan AS mematahkan tuntutan pemerintah untuk memecah entitas Chrome browser dari perusahaan induk Google. S&P +0.51%, Nasdaq +1.02%, DJIA -.0.05%.

Asia
Pasar Asia masih melanjutkan pelemahan di tengah berita yang beragam antar negara. MSCI Asia Pacific -0.53%. Indeks Nikkei Jepang -0.9% setelah beberapa politisi terdekat PM Ishiba menyatakan ingin mengundurkan diri karena merasa gagal memperkuat koalisi pemerintahan di DPR. Sementara saham-saham teknologi juga terbawa melemah setelah AS mencabut validasi TSMC untuk mengirim dan mengolah produksi ke pabriknya yang berada di Nanjing China.

Indonesia
Melanjutkan penguatan gradual, IDX 80 +0.67%, LQ45+0.69%. Secara sektoral, energi menjadi yang terunggul +2.49% sementara properti paling terpuruk -1.0%. Di lain pihak, investor asing masih mencatat posisi jual bersih, senilai IDR1.38 triliun, terutama terjadi di saham-saham perbankan papan atas. Indeks obligasi BINDO -0.05%, sementara imbal hasil SBN10 tahun naik 3bps ke 6.40%, dan Rupiah stabil di kisaran 16400. Dalam publikasi yang dirilis kemarin, Fitch memperingatkan bahwa gejolak sosial, politik, dan keamanan yang berlarut-larut dapat mempengaruhi persepsi risiko dan peringkat kredit Indonesia, terutama jika berdampak pada kemampuan Indonesia untuk mengelola anggaran (penerimaan pajak tidak meningkat, di lain terjadi peningkatan belanja sosial). 





Unduh Dokumen

  • IDB: Pasar merespons positif rencana stimulus tambahan

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
  • IWH: Pemerintah umumkan stimulus tambahan

    Investment Weekly Highlights

    Baca selengkapnya
  • IDB: AS optimis menjelang negosiasi dagang lanjutan dengan China

    Investment Daily Bread

    Baca selengkapnya
Lihat semua
Gunakan AKSes dari KSEI

Pantau seluruh investasi Anda di pasar modal Indonesia dalam satu langkah mudah. Selengkapnya.

View more
Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more
Gunakan AKSes dari KSEI

Pantau seluruh investasi Anda di pasar modal Indonesia dalam satu langkah mudah. Selengkapnya.

View more
Informasi pengkinian data dan profil risiko

Pastikan data-data pribadi hingga profil risiko Anda adalah yang terkini. Data-data terkini akan sangat membantu kelancaran transaksi Anda di Reksa Dana Manulife. Selengkapnya

View more