Di situasi sulit seperti pandemi misalnya, tekanan finansial menjadi lebih kuat dari biasanya. Kebijakan tinggal di rumah dan banyaknya bisnis yang tutup bikin situasi keuangan jadi tidak pasti, bahkan banyak yang mengalami kerugian hingga PHK. Di Indonesia sendiri kala itu jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan diperkirakan naik jadi sekitar 30%, sementara di belahan dunia lain seperti Amerika, hampir semua orang — sekitar 88% —merasakan tekanan finansial imbas pandemi COVID-19.1 Banyak yang khawatir soal kebutuhan sehari-hari hingga tak sedikit yang kesulitan mendapatkan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.2
Di tengah kondisi yang tidak menentu seperti ini, ngatur keuangan jadi makin penting. Salah satu cara simpel yang bisa bantu adalah dengan bikin anggaran.
Bikin anggaran itu ibarat punya peta. Kita jadi tahu batasan dan pedoman melangkah, ke mana saja uang kita pergi, tujuan keuangan terpenting, dan mana yang bisa dipangkas.
Anda bisa bikin anggaran dengan cara yang paling nyaman buat Anda—mau di kertas, spreadsheet, aplikasi, atau langsung online, bebas aja. Kalau di komputer Anda ada Excel, tinggal buka aja, klik “New”, terus cari “Budget”. (Tampilan bisa beda-beda tergantung sistemnya ya.) Pilih template anggaran yang Anda suka, lalu simpan.
Kalau Anda lebih suka pakai aplikasi, coba cari “Budget” di App Store atau Google Play. Baca-baca dulu ulasannya biar tahu mana yang paling cocok buat gaya Anda. Nah, kalau sudah siap, ayo mulai bikin anggaranmu.
Langkah pertama: hitung dulu penghasilanmu
Coba jumlahkan semua pemasukan yang Anda terima tiap bulan. Fokusnya di gaji bersih ya—yang sudah dipotong pajak—karena itu yang benar-benar bisa Anda pakai buat belanja, ditabung, atau diinvestasikan. Kalau punya penghasilan tambahan, misalnya gaji pasangan, bonus, uang sewa properti, atau dividen dari saham atau obligasi, masukkan juga.
Lanjut, cek pengeluaranmu
Biar tahu uangmu lari ke mana aja, coba lihat laporan rekening bank dan kartu kredit Anda selama 3–6 bulan terakhir. Banyak aplikasi keuangan atau layanan perbankan online yang bisa bantu unduh data pengeluaran ke spreadsheet, jadi lebih gampang dianalisis.
Setelah itu, pisahkan pengeluaran jadi dua kategori:
Anda mungkin bakal kaget, karena kebutuhan dasar bisa makan sekitar dua pertiga dari total penghasilan rata-rata orang.3
Selanjutnya, hitung: pendapatan dikurangi pengeluaran
Setelah Anda tahu berapa penghasilan dan pengeluaranmu, tinggal dikurangi saja. Hasilnya bakal kasih gambaran jelas soal kondisi keuangan Anda.
Kalau hasilnya positif, artinya Anda punya sisa uang yang bisa ditabung atau diinvestasikan.
Kalau negatif, berarti Anda sudah keluarkan uang lebih banyak dari yang Anda hasilkan—dan itu sinyal buat mulai cari pengeluaran yang bisa dipangkas.
Kalau penghasilan Anda tidak tetap alias fluktuatif, ada baiknya Anda menabung lebih banyak di bulan-bulan yang penghasilannya tinggi, biar aman pas penghasilan lagi turun.
Tanya ke diri sendiri: “Apa yang bisa aku ubah?”
Setelah tahu posisi keuanganmu, Anda bisa mulai atur ulang pengeluaran. Coba hilangkan atau kurangi biaya yang tidak terlalu penting.
Kalau sudah disesuaikan, Anda punya anggaran yang bisa diikuti. Tapi jangan lupa, anggaran itu bukan sesuatu yang kaku—review secara berkala dan sesuaikan kalau ada perubahan kondisi.
Jangan lupa soal utang dan dana darurat
Utang bisa jadi tanda tekanan finansial. Faktanya, 59% pekerja menyatakan utang mereka itu masalah, dan satu dari lima bahkan menyebutnya masalah besar.4 Jadi, pas Anda review pengeluaran, cek juga utang-utangmu. Berapa banyak yang Anda habiskan buat bayar bunga kartu kredit? Ada pinjaman berbunga tinggi yang bisa Anda kurangi atau negosiasikan?
Banyak perusahaan kartu kredit atau lembaga keuangan yang sebenarnya bisa diajak kerja sama buat menurunkan bunga atau cicilan. Jadi, jangan ragu buat hubungi mereka. Kalau bunga dan cicilan bisa ditekan, Anda bisa simpan lebih banyak uang buat kebutuhan lain.
Soal tabungan dana darurat, ini juga penting banget. Kalau belum bisa mulai sekarang, tidak apa-apa—tapi jadikan ini prioritas saat kondisi keuanganmu mulai membaik. Punya dana cadangan bisa bantu Anda hadapi pengeluaran rutin atau kejadian tak terduga, kayak perbaikan rumah besar atau biaya medis. Dengan dana darurat, Anda tidak perlu panik dan ambil utang baru atau cairkan tabungan pensiun kalau ada kejadian mendadak.
Perencanaan dan penganggaran untuk masa pensiun
Perencanaan anggaran juga bisa bantu Anda siap-siap pensiun tak peduli mau pensiun 5, 10, atau 25 tahun lagi, prinsip dasarnya tetap sama. Coba bayangkan gaya hidup seperti apa yang Anda inginkan saat pensiun nanti—dari situ Anda bisa mulai hitung kira-kira butuh berapa uang buat hidup nyaman.
Anda juga bisa mulai perkiraan penghasilan yang bakal Anda terima, termasuk dari Jaminan Sosial atau sumber lain. Nah, kalau ternyata ada kekurangan, Anda bisa cari cara buat menutupinya. Misalnya, dengan menambah jumlah tabungan lewat program pensiun dari kantor atau lewat investasi pribadi.
Mulailah merencanakan anggaran Anda hari ini
Kalau urusan keuangan bikin Anda stres atau merasa kehilangan kendali, bikin anggaran bisa bantu Anda balik pegang kendali lagi.
Dengan tahu berapa banyak uang yang Anda pakai buat kebutuhan pokok dibandingkan dengan hal-hal yang sifatnya tambahan, Anda bisa mulai bikin keputusan yang lebih bijak soal mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang bisa dikurangi.
Langkah-langkah kecil ini bisa bantu Anda terbiasa mengatur uang dengan lebih cermat. Hasilnya? Stres keuangan bisa berkurang, dan Anda bisa mulai menabung lebih banyak buat masa depan.
1 “Apakah Literasi Keuangan Masih Penting di Tengah Krisis Ini?” National Endowment for Financial Education, April 2020.
2 “Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi COVID-19 pada Rumah Tangga dan Rekomendasi Kebijakan Strategis untuk Indonesia” Unicef, Mei 2021.
3 “Pengeluaran Konsumen pada Tahun 2017”, U.S. Bureau of Labor Statistics, April 2019.
4 Survei Stres Keuangan Tahunan Keenam John Hancock, John Hancock, Greenwald & Associates, Juni 2019. Survei terhadap lebih dari 3.500 pekerja untuk memahami tingkat stres individu, penyebab dan dampaknya, serta strategi untuk meredakannya.
Alokasi vs diversifikasi aset, emang beda?
Biasanya kita mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk mencapai hal-hal yang di luar kendali kita, benarkah demikian?
Strategi investasi setelah pensiun
Biasanya kita mengerahkan seluruh daya upaya kita untuk mencapai hal-hal yang di luar kendali kita, benarkah demikian?
Peluang orang Indonesia jadi lebih kaya
Uang pensiun harus dikelola dengan baik agar mampu memenuhi kebutuhan hidup selama kita pensiun