Skip to main content
Back

Apa itu struktur keluarga? Ada lebih dari satu dimensi yang harus diamati

Struktur keluarga berevolusi, dan implikasi dari pergeseran ini terus menjadi sebuah masalah yang kompleks. Terlebih lagi, dukungan keluarga dapat berbeda-beda pada masing-masing market dan harus dipahami dalam konteks sosial dan kultural yang spesifik. Untuk artikel ini, kami akan melihat masalah perubahan dalam keluarga pada keempat market pilihan kami dalam dimensi-dimensi berikut ini:

  • Horizontal: Menentukan bagaimana ukuran rumah tangga telah berubah dalam beberapa dekade terakhir.

  • Vertikal: Mengamati generasi-generasi yang tinggal di dalam sebuah rumah tangga serta bagaimana pengaturan tempat tinggalnya (living arrangement).

Dimensi-dimensi ini (ukuran rumah tangga dan living arrangement dipilih karena telah terjadi tumpang tindih antara pengertian “keluarga (family)” dengan “rumah tangga (household)”. Sementara rumah tangga adalah unit sosial dan budgetary yang paling umum dipergunakan (Fan, C.C., 2022), bagi mereka yang berusia lebih lanjut, living arrangement biasanya adalah determinan yang signifikan mengenai kesejahteraan ekonomi mereka (Tung & Lai, 2012). Living arrangement juga berhubungan dengan ketersediaannya dukungan keluarga dari jenis yang berbeda-beda.

Perubahan apa saja yang menyangkut ukuran rumah tangga yang dapat diamati pada keempat market?

Selama dua dekade terakhir, ukuran rumah tangga rata-rata (dimensi horizontal) pada keempat market telah mengalami penyusutan secara bertahap, meskipun tingkat perubahannya tidak terlalu signifikan untuk Indonesia2:

  • Di Hong Kong, ukuran rumah tangga domestik rata-rata mengalami penurunan dari 3,3 orang di tahun 2000 menjadi 2,7 orang di 2021.
  • Di Taiwan, ukuran rumah tangga domestik rata-rata mengalami penurunan dari 3,3 orang di tahun 2000 menjadi 2,8 orang di 2020.4 
  • Di Malaysia, ukuran rumah tangga domestik rata-rata mengalami penurunan dari 4,6 orang di tahun 2000 menjadi 3,8 orang di 2020.5
  • Sedangkan di Indonesia, ukuran rumah tangga rata-rata mengalami peningkatan dari 3,9 orang di 2000 menjadi 4,0 orang antara 2005 hingga 2009 sebelum kembali turun ke 3,9 orang di antara 2010 dan 2019 (menurut data yang paling terkini).6

Menurut pengamatan kami, penyusutan ukuran keluarga menjadi sebuah tren di antara kebanyakan market yang kami amati. Lalu bagaimana mengenai living arrangements?

 

Apa saja living arrangement yang paling lazim bagi kelompok usia lanjut?

Bagan 1 memperlihatkan perbandingan internasional mengenai living arrangement di market-market utama di dunia. Dibandingkan dengan pasar negara maju di Eropa dan Amerika Utara, hidup dengan anak yang berusia dewasa (yang diharapkan kemungkinan besar dapat memberikan dukungan dana) masih menjadi living arrangement yang mainstream bagi kelompok lansia di Asia, meskipun terjadi penyusutan ukuran keluarga seperti yang telah kita amati. Karena itu Asia memiliki angka lansia yang hidup sendirian terendah di dunia.

Living arrangement (atau dalam beberapa literatur disebut juga sebagai co-residence) biasanya diperlakukan sebagai proksi yang mengindikasikan ketersediaan ataupun mekanisme dukungan sosial keluarga, terutama dukungan instrumental maupun emosional, yang terutama tersedia karena kehadiran fisik dari para anggota keluarga.

Bagan 1: Distribusi (persentase) laki-laki dan perempuan usia 60 sampai 79 tahun dan usia 80+ tahun menurut jenis living arrangement dalam rumah tangga, 2010 atau setelahnya

Sumber: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial, Divisi Kependudukan (2017). Living Arrangements of Older Persons: A Report on an Expanded International Dataset (ST/ESA/SER.A/407). Data spesifik dapat diakses di: Household size & composition, 2022; Living arrangement for older adults, 2022

Bagi kebanyakan masyarakat Hong Kong, mempertahankan standar hidup yang sama di Hong Kong bertahun-tahun setelah pensiun tampaknya menjadi sebuah tantangan. Dan kebanyakan lansia di Hong Kong memilih tinggal di rumah tangga domestik daripada yang non domestik (sebagai contoh, menurut data Census and Statistics Department di 2016, kurang dari 10% lansia tinggal di rumah sakit, rumah jompo, maupun tempat pihak ketiga lain yang bukan rumah tangga domestik).

 

Tapi bagaimana bila para pensiunan di Hong Kong memilih untuk pindah ke kota lain dengan biaya hidup yang lebih rendah, sehingga mereka dapat hidup dengan biaya yang lebih kecil sambil tetap menikmati sistem pelayanan kesehatan Hong Kong yang berkualitas?

 

Contoh di bawah ini menggambarkan bagaimana cara memperoleh tempat tinggal kedua di daerah dengan biaya hidup lebih rendah setelah pensiun. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa biaya hidup keseluruhan (harga konsumen, tidak termasuk biaya sewa rumah) di kota-kota di Greater Bay Area seperti Guangzhou, Shenzhen, Zhongshan dan Foshan dapat lebih murah 40% hingga 60% daripada di Hong Kong. Bagi para pensiunan yang tinggal di kawasan-kawasan tersebut, harga-harga di restoran maupun harga barang kebutuhan sehari-hari lebih murah sekitar 40% hingga 50% daripada di Hong Kong. Harga sewa rumah menjadi faktor pembeda utama, yang diperkirakan lebih murah 60% hingga 90% di keempat wilayah tersebut. Ini artinya para pensiunan yang tinggal di kota-kota di Greater Bay Area dapat menghemat hingga setengah dari keseluruhan pengeluaran dibandingkan dengan bila mereka menghabiskan masa pensiun di Hong Kong.

 

Karena itu, sementara banyak yang khawatir mengenai apakah dana pensiun mereka cukup untuk tetap menjalani hidup yang berkualitas setelah pensiun, lokasi di mana mereka hidup setelah pensiun dapat menentukan berapa lama tabungan mereka dapat terus memberikan dukungan bagi mereka di masa pensiun.

Biaya hidup keseluruhan di kota-kota Greater Bay Area (menggunakan Hong Kong sebagai basis kota)

Sumber: Studi Manulife; data diperoleh dari EIU, per September 2022.

Catatan: Menggunakan Hong Kong sebagai basis kota perbandingan

Dukungan keluarga antar generasi dan ketahanan di masa tua

Sumber: National Population and Family Development Board (NPFDB). (2016). Report on Key Findings FIFTH MALAYSIAN POPULATION AND FAMILY SURVEY [MPFS-5] 2014. Malaysia.

Tantangan dan peluang pada keempat market